PACE

Ditya Adi Chiptapraja, seorang karyawan perusahaan elektronik dan multimedia terkemuka U inc. Memiliki motivasi bersaing yang sangat tinggi untuk memperoleh kedudukan nomor satu di antara yang lainnya. Ia menjadi lupa diri dan mengabaikan hal-hal penting di sejitarnya.

Segalanya terlihat sempurna hingga suatu hari, salah seorang karyawan satu divisi menjebak dan mempermainkan hidup Ditya dengan tuduhan bahwa Ditya memalsukan seluruh data keuangan U Inc.”

By : Rimanti N.
Published by : KOLONI

Membaca komik ini membuat saya berkata dalam hati, “Akhirnya saya bisa melihat orang GILA bikin komik.” Eits. Gila di sini berarti positif. Artinya saya udah ngga punya kata-kata yang lebih pantas lagi buat memuji baik skill maupun kesungguhan komikus yang satu ini. Maka ‘gila’ adalah kata yang saya pilih sebagai sanjungan tertinggi buat gadis SMA ini. Yah, SMA. Pas SMA saya dulu ngapain aja yak =w=a ber-emoemoemoemoemo ria meratapi nasib sebagai anak SMA? Hahahaha. Walau komikusnya bukan anak SMA sekalipus, saya akan tetap toast untuk segala usaha dia, mulai dari penggambaran yang apik hingga pemilihan tema yang ngga biasa.
Oke, saya mau mengadakan pengakuan dosa sekarang. Dulu sekali, entah kapan, saya pernah membaca secara random di FB tentang seorang calon komikus yang bertanya mengenai plot or sumthing milik karakternya yang bernama “Ichi”. Karena bau namanya terasa Jepang banget, saya pikir ceritanya bakal berkisar ke situ-situ aja. Tapi setelah saya baca lebih jauh, komikus ini ternyata ingin membuat cerita semacam… detektif or sumthing yang membuat saya berpikir, “you sure, you’ll do thaaa…t?” dan saya menutup halaman itu dengan pikiran, “sayang banget, andai dia milih tema lain tentu lebih menarik,” Ternyata saya terpaksa menundukkan kesombongan saya waktu mbaca komik ini malam ini 🙂 Mbak Rimanti hebat. semua hal yang saya kira ‘point minus’ oleh beliau bisa diubah menjadi ‘point plus’. Saya ngeri membayangkan waktu di mana sang komikus mendapat waktu yang bebas buat ngomik. Lha wong pas SMA aja mbikinnya kayak gini, gimana besok-besok. Ya to?

First Impression
Kalau ini komik dari luar, mungkin ngga akan langsung saya ambil dari rak. Lha wong saya ngga terlalu suka segala sesuatu berbau kantoran. Di kepala saya, yang namanya orang kerja di kantor itu ya… mbosenin. Tapi untunglah, fasilitas internet dan FB menyelamatkan 🙂 Gaung mengenai komik yang dibuat oleh ‘anak SMA’ dan gambar-gambar teaser yang menjamin ini membuat saya membeli komik ini dengan sukarela (apalagi pernah ketemu sama komikusnya asli, ndak enak aja kalo ndak beli gituh 🙂 /plakplok ). Mengambil tema kehidupan kantor dan orang-orang berdasi memang cukup beresiko karena genre itu ngga selalu diterima semua orang. Tapi eksekusi cover PACE ini cukup apik, dengan warna-warna yang terang dan sampul belakang yang membuat orang jadi berpikir kalau ini adalah komik mafia, cukup membantu. Ditambah lagi pertanyaan yang menggelitik langsung terpampang di halaman depan: WHAT HAVE YOU DONE FOR YOUR LIFE? Oh yeah. Great trick. 😀

Art
Secara overall, saya demen sama gambar dan panelingnya. Pengungkapan emosi wajah tiap karakternya cukup kena, diferensiasi karakternya juga oke–walau saya suka ketuker yang mana Irvin mana Ario. Lol. Rambutnya mirip. Penggambaran backgroundnya asoy, saya ngga perlu mikir dua kali untuk tahu mereka lagi ada di mana. Tanpa menyebut mereka ada di Jakarta pun saya udah dapat gambaran kalau, yea, inilah kehidupan para eksekutip. Penggambaran gesturenya pun cukup oke, saya bisa ngerasa tegang pas si Inchi udang ngacung-ngacungin pistol di halaman awal.
Cuma, hal yang mengganggu mungkin malah ketebalan garis dan terlalu banyaknya area bayangan hitam pada karakter. Satu sisi, di komik-komik cowok (baik seinen maupun shonen) hal ini udah menjadi ‘makanan umum’, tapi kalo kelebihan jadinya ngga enak dilihat juga. Garis-garisnya masih kurang stabil, tapi karena ini percobaan pertama dan sketsa dasarnya udah lumayan acceptable, jadi dimaafkan 🙂 haghaghag. Panellingnya oke. Minimal mata saya masih bisa bergulir dengan nyamannya dari halaman satu ke halaman lain dan sesekali berhenti hanya karena ngelihat area hitam tebal yang agak menyandung penglihatan.

Story
What can I say about it…? It’s… almost… perfect. Halaman demi halaman saya buka dengan lancar, saya melupakan dunia luar saya dan begitu tenggelam ke dalam ceritanya. Kalaupun ada hal-hal yang mengganjal, saya tidak mempedulikannya dan segera melompat halaman berikutnya. yang hebat sih, saya ngga memfavoritkan tema dan latar belakang cerita ini tapi bisa MENIKMATINYA. All hail to the writer. Pembukaannya mengundang rasa ingin tahu, endingnya pun manis dan menggelikan. Semua berjalan begitu baik dengan konklusi yang menyenangkan untuk semua–kecuali buat penjahatnya 🙂 well, at least he choose his own path. Sekali lagi selamat buat sang penulis yang udah mbikin dagu saya njeplak ketika membaca daftar REFERENSI yang lumayan gemblung di bagian belakang. Terbukti si penulis benar-benar mengadakan riset yang mendetail sampai ke sendi-sendi dan tulang rawan. Akhir kata… BELI BUKU INI SEGERA >D Ndak nyesel deh.

About pemerhatikoloni

adalah salah satu pembaca Koloni, Komik Lokal Indonesia, yang ingin membagikan beberapa pendapatnya.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

2 Responses to PACE

  1. ekyu says:

    “Tanpa menyebut mereka ada di Jakarta pun saya udah dapat gambaran kalau, yea, inilah kehidupan para eksekutip”
    itu juga impresi yg ekyu dapet setelah baca PACE…tapi di review PACE punya temen MP ekyu, ada yang mempermasalahkan soal pakaian di cover komik ini… katanya, di INDONESIA itu cuman SALESMAN yang pake jas lengkap dengan dasinya XD…

Leave a comment